Total Pageviews

April 14, 2013

Planet-Planet



a.      Planet-planet (The planets)
Kata planet berasal dari bahasa Yunani yaitu planetai, yang berarti pengembara. Hal ini disebabkan kedudukan planet terhadap bintang tidaklah tetap. Planet adalah benda angkasa yang tidak mempunyai cahaya sendiri, berbentuk bulatan, dan beredar mengelilingi bintang (Matahari). Sebagian besar planet mempunyai pengiring atau pengikut yang disebut Satelit yang beredar mengelilingi planet.
Sebelumnya, para ahli menetapkan bahwa di dalam tata surya terdapat sembilan planet. Sembilan planet tersebut berdasarkan urutannya dari matahari yang terdiri atas planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto. Sejalan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia, maka berdasarkan Sidang Umum International Astronomical Union (IAU) ke-26, pada tanggal 25 Agustus 2006 di Praha, ditetapkan delapan planet dengan mengeluarkan Planet Pluto dari Sistem Tata Surya kita. Sementara itu, Pluto diturunkan statusnya sebagai kategori planet kerdil bersama-sama dengan Xena dan Asteroid Ceres.
Keputusan mengeluarkan Pluto yang sudah menjadi anggota keluarga planet tata surya selama 76 tahun merupakan konsekuensi ditetapkannya definisi baru tentang planet. Dalam resolusi tersebut, sebuah benda langit bisa disebut planet apabila memenuhi tiga syarat, yakni
1) Berada dalam suatu orbit yang mengelilingi matahari.
2) Mempunyai berat yang cukup untuk gravitasi dirinya dalam
mengatasi tekanan rigid supaya ia menjadi satu ekuilibrium hidrostatik (bentuk hampir bulat).
3) Merupakan objek yang dominan dalam orbitnya sendiri.
Dari kriteria ini, planet Pluto memiliki kelemahan, antara lain ukurannya sangat kecil dan bentuk orbitnya yang memanjang dan memotong orbit Neptunus, sehingga dalam perjalanannya mengelilingi matahari, Pluto kadang-kadang lebih dekat dengan matahari dibandingkan Neptunus.
Selain itu planet juga mempunyai cici-ciri yaitu:
1) Cahaya planet merupakan cahaya yang diterima dari mataharai kemudian dipantulkan kembali, artinya planet tidak mempunyai cahaya sendiri
2) Planet-planet berkilauan tidak berkelap-kelip seperti halnya bintang sejati
3) Arah lintasan planet-planet berbentuk elips
4) arah peredaran planet planet mengelilingi matahari antara satu dengan yang lain sama
5) kebanyakan planet-planet memiliki satelit pengiring seperti bulan pada planet bumi
Planet-planet yang ada di tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain sebagai berikut.
1) Berdasarkan massanya (asteroid sebagai pembatas), planet dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:
a)      Planet dalam (inner planets) adalah planet yang orbitnya di sebelah dalam lintasan asteroid, yaitu planet Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
b)      Planet luar (outer planets) adalah planet yang orbitnya di sebelah luar lintasan
c)      asteroid, yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
2) Berdasarkan jaraknya ke matahari (bumi sebagai pembatas), planet dapat dibedakan atas planet dalam dan planet luar.
a) Planet dalam (Interior planet), yaitu planet-planet yang jarak rataratanya ke matahari lebih pendek daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang termasuk planet dalam, adalah  Planet Merkurius dan Venus.
               Planet Merkurius ataupun Venus mempunyai kecepatan beredar mengelilingi matahari berbeda-beda, sehingga letak atau kedudukan planet tersebut bila dilihat dari bumi akan berubah-ubah pula. Sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari dengan suatu planet disebut elongasi. Besarnya sudut elongasi yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari-Merkurius yaitu  antara 0o-28o, sedangkan sudut elongasi Bumi-matahari-Venus adalah 0o-50o.
               Berdasarkan besarnya sudut elongasi paling besar yang dapat dicapai oleh planet tersebut, sehingga dapat dihitung lamanya waktu planet Merkurius dan Venus terlihat dari bumi, yakni Planet Merkurius dapat terlihat dari bumi paling lama sekitar 28/360× 24 jam = 1 jam 52 menit, sedangkan Planet Venus dapat terlihat dari bumi paling lama sekitar  50/360 × 24 jam = 3 jam 20 menit. Elongasi planet dalam (interior planet) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu elongasi barat, jika posisi suatu planet berada di sebelah barat matahari dilihat dari bumi dan elongasi timur, jika posisi suatu planet berada di sebelah timur matahari dilihat dari bumi. Planet Venus ataupun Merkurius yang berada pada posisi elongasi barat akan terbit terlebih dahulu di ufuk timur pada saat matahari masih berada di bawah horizon timur, sehingga planet tersebut terlihat berkilauan dilihat dari bumi karena sinar matahari yang diterimanya dipantulkan kembali ke bumi. Oleh karena itu, orang-orang di bumi menyebut Planet Venus atau Merkurius yang sedang berada pada kedudukan elongasi barat sebagai Bintang Timur. Sebaliknya apabila planet Merkurius atau Venus sedang berada pada posisi elongasi Timur, maka-planet-planet itu akan memantulkan cahaya matahari beberapa saat setelah matahari terbenam di ufuk barat, sehingga akan terlihat dari bumi sebagai Bintang Senja.
b) Planet luar (Eksterior planet), yaitu planet-planet yang jarak rataratanya ke matahari lebih panjang daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Termasuk ke dalam kelompok planet luar, yaitu Planet Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
               Dilihat dari bumi, sudut elongasi kelompok planet luar berkisar antara 0o -180o. Bila elongasi salah satu planet mencapai 180o hal ini berarti
planet tersebut sedang berada dalam kedudukan oposisi, yaitu kedudukan suatu planet berlawanan arah dengan posisi matahari dilihat dari bumi. Pada saat oposisi, berarti planet tersebut berada pada jarak paling dekat dengan bumi.
Bila elongasi salah satu planet mencapai 0o berarti planet tersebut mencapai kedudukan konjungsi, yaitu suatu kedudukan planet yang berada dalam posisi searah dengan matahari dilihat dari bumi. Pada saat konjungsi, berarti planet tersebut berada pada jarak paling jauh dengan bumi.
3) Berdasarkan ukuran dan komposisi penyusunnya, planet dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:
a) Planet Teresterial 
          Planet kebumian (Planet Teresterial) ) adalah planet yang ukuran dan komposisi penyusunnya mirip dengan Bumi (terra = bumi; bahasa Latin). Planet-planet ini memiliki gunung, lembah, dan kawah. Planet Teresterial adalah Merkurius, Venus,  Bumi, dan Mars.
b) Planet Jovian
    Planet Raksasa (Planet Jovian/ mayor planets) adalah planet yang ukurannya besar dan komposisi penyusunnya mirip Jupiter (Jove = Jupiter; bahasa Romawi) berupa gas hidrogen dan sebagian besar es. Yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Berikut ini dijelaskan satu persatu mengenai planet-planet sebagai anggota tata surya.
1)      Merkurius
      Merkuruius dikenal dalam bahasa arab sabagai utarid, dalam bahasa sansakerta disebut lintang budha. Merkurius merupakan planet paling dekat ke matahari, jarak rata-ratanya hanya sekitar 57,8 juta km. Dari planet ini, matahari tampak dua kali lebih besar daripada kelihatannya dari Bumi sehingga Merkurius terpanggang setiap hari. Akibatnya, suhu udara pada siang hari sangat panas. Jika dibandingkan dengan tarikan kuat matahari, medan gravitasinya terlalu lemah untuk menahan gas apa pun, sehingga Merkurius tidak memiliki atmosfer. Ini berarti tiada perlindungan terhadap meteor dan komet yang terus berjatuhan di permukaannya dan menimbulkan kawahkawah. Suhu udara pada siang hari sangat panas (mencapai 400 C), sedangkan malam hari sangat dingin (mencapai -200C) Perbedaan suhu harian yang sangat besar disebabkan planet ini tidak mempunyai atmosfer.
      Merkurius berukuran paling kecil, garis tengahnya hanya 4.850 km hampir sama dengan ukuran bulan (diameter 3.476 km). Planet ini beredar mengelilingi matahari dalam suatu orbit eliptis (lonjong) dengan periode revolusinya sekitar 88 hari, hal ini berarti satu tahun di bumi(365hari) sama dengan 4 tahun lebih di merkurius., sedangkan periode rotasinya sekitar 59 hari. Merkurius terlihat di Bumi sebagai bintang sore pada waktu sore dan waktu pagi hari tampak sebagai bintang pagi.

 (Sumber: thesun-nani.blogspot.com)
2)      Venus
      Planet venus dikenal dalam bahasa arab dengan Zuhara dan dalam bahasa sansakerta disebut sita. Venus merupakan planet yang letaknya paling dekat ke bumi, yaitu sekitar 42 juta km, sehingga dapat terlihat jelas dari bumi sebagai suatu noktah kecil yang sangat terang dan berkilauan menyerupai bintang pada pagi atau senja hari. Venus sering disebut sebagai bintang kejora pada saat Planet Venus berada pada posisi elongasi barat dan bintang senja pada waktu elongasi timur. Kecemerlangan planet Venus disebabkan pula oleh adanya atmosfer berupa awan putih yang menyelubunginya dan berfungsi memantulkan cahaya matahari.
      Venus diselubungi atmosfer yang sangat tebal terdiri atas gas karbondioksida dan sulfat, sehingga pada siang hari suhunya dapat mencapai 477oC merupakan planet terpanas dalam system tata surya , sedangkan pada malam hari suhunya tetap tinggi karena panas yang diterima tertahan atmosfer. Dalam atmosfer Venus, panas terkurung oleh CO di dalam dan di bawah lapisan awan asam belerang. Sebagian besar sinar matahari memantul dari lapisan awan luar. Bagian kecil yang diserap oleh permukaan Venus dipancarkan kembali sebagai panas. Atmosfer CO2 menyerap dan menahan panas ini sehingga permukaan tetap panas di malam hari. Malam Venus berlangsung selama empat bulan Bumi karena planet itu berputar sangat lambat dalam selimut awannya yang berbadai.
      Jarak rata-rata Venus ke matahari sekitar 108 juta km  Diameter planet Venus sekitar 12.140 km. massanya kurang lebih 4/5 massa bumi. Kepadatannya kurang lebih 9/10 kepadatan planet bumi. Periode rotasinya sekitar 244 hari dengan arah sesuai jarum jam (dari timur ke barat), berbeda dengan benda benda langit lain yang arah rotasinya berlawanan dengan arah jarun jam (dari barat ke timur). Sehinnga terlihat dari Venus, matahari terbit di sebelah barat dan terbenam di sebelah timur, dan periode revolusinya sekitar 225 hari.
 
(Sumber: thesun-nani.blogspot.com)
3)      Bumi (The Earth)
      Bumi merupakan planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 150 juta km, periode revolusinya sekitar 365,25 hari, dan periode rotasinya sekitar 23 jam 56 menit dengan arah barat-timur. Planet bumi mempunyai satu satelit alam yang selalu beredar mengelilingi bumi yaitu Bulan (The Moon). Diameter Bumi sekitar 12.756 km hampir sama dengan diameter Planet Venus. Bumi merupakan planet ketiga dalam Tata Surya. Dari sembilan planet yang dikenal manusia, Planet Bumilah yang banyak dihuni makhluk hidup. Planet Bumi mempunyai lapisan atmosfer yang di dalamnya banyak mengandung unsur-unsur kimia yang banyak dibutuhkan oleh makhluk hidup. Jarak bumi dengan matahari oleh para ahli Astronomi dinamakan satu  satuan Astronomi atau sama dengan 159.000 kilometer (IS·A = 159.000.000 km). Bumi mengelilingi matahari membutuhkan waktu 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik, tetapi atas dasar kesepakatan ahli astronomi mengacu pada periode antara pertemuan matahari dengan bintang Aries, yaitu 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik atau sama dengan Satu Tahun Tropik. Bumi berputar pada porosnya membutuhkan waktu 23 jam 56 menit atau sama dengan Satu Hari Bintang. Diameter Bumi sekitar 12.756 km hampir sama dengan diameter Planet Venus. Bumi selalu diikuti Bulan sebagai satelit bumi selama mengelilingi matahari. Bulan berotasi dan juga melakukan revolusi mengelilingi Bumi selama 27 hari sampai 29 hari. Peredaran Bulan mengelilingi Bumi dan sekaligus juga mengelilingi matahari.
 
(Sumber: thesun-nani.blogspot.com)
4)      Mars
      Planet Mars dikenal dalam bahasa arab sebagai marikh, sedangkan dalam bahasa sansakerta disebut anggoro. Mars merupakan planet luar (eksterior planet) yang paling dekat ke bumi. Planet ini tampak sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan sekali yaitu pada kedudukan oposisi. Sebab saat itu jaraknya hanya sekitar 56 juta km dari bumi, sehingga merupakan satu-satunya planet yang bagian permukaannya dapat diamati dari bumi dengan mempergunakan teleskop, sedangkan planet lain terlalu sulit diamati karena diselubungi oleh gas berupa awan tebal selain jaraknya yang terlalu jauh. Planet Mars berwarna merah karena tanahnya mengandung karat besi. Temperatur permukaannya selalu berada di bawah titik beku, yaitu –23oC.        Keadaan di Mars paling mirip dengan bumi, sehingga memungkinkan terdapatnya kehidupan. Karena itu, para astronom lebih banyak menghabiskan waktu mempelajari Mars daripada planet lain. Planet Mars mempunyai sejumlah air dan oksigen demikian juga pergantian musim, bahkan di sana juga terdapat polar icecaps, yaitu tudung es kutub yang luasnya tidak selalu tetap. Hal ini menimbulkan dugaan adanya pergantian musim di sana. Warnanya hijau mendekati kecokelatan sehingga menunjukkan adanya flora dan daerah gurun. Mars juga memiliki bentuk permukaan yang mirip dengan planet bumi. Mars mempunyai gunung-gunung tinggi, plato, gunung berapi raksasa, kawah-kawah, dengan garis tengah berkilo-kilo meter, daratan luas, lembah, karang curam, punggung bukit bergerigi, jurang yang lebih dalam dari pada Grand Canyon di AS, dan bukit pasir.
      Secara kimiawi, atmosfer Mars sanagt berbeda dengan udara bumi. Disana hanya terdapat sedikit sekali lapisan oksigen, nitrogen dan uap air dalam atmosfer. Karbondioksida merupakan gas utama yang ada di Mars. Hal penting yang menarik dan membingungkan tentang atmosfer Mars adalah topan debu luar biasa yang secara periodik menyapu seluruh planet ini.
      Jarak rata-rata ke Matahari sekitar 228 juta km, periode revolusinya sekitar 687 hari, sedangkan periode rotasi sekitar 24 jam 37 menit. Diameter planet sekitar setengah dari diameter bumi (6.790 km), diselimuti lapisan atmosfer yang tipis, dengan suhu udara relatif lebih rendah daripada suhu udara di bumi. Volumenya hanya sekitar satu per tujuh dari palnet bumi. Perbandinag massa mars dan bumi adalah 11:110 . Perbandingan kepadatan mars dengan kepadatan bumi 70:100. Jumlah panas yang diterima mars dari matahari tiap-tiap permukaannya adalah kurang dari setengah yang diterima oleh bumi. Planet Mars mempunyai dua satelit alam, yakni Phobos(satelit dalam)  dan Deimos(satelit luar). Kedua satelit ini ditemukan oleh ahli astronom Amerika, Asaph Hall pada tahun 1877. Ia menamainya Phobos (rasa takut) dan Deimos (terror). Kedua satelit itu bentuknya tidak teratur dan sangat kecil. Phobos, satelit dalam berukuran sekitar 16 sampai 22 km. Deimos, satelit luar berukuran sekitar 9 sampai 11 km. foto-foto memperlihatkannya sebagai benda gelap penuh karang, berlubang-lubang dengan kawah, dan menyerupai asteroid. Menurut para ahli, kedua satelit tersebut berasal dari asteroid yang tertangkap oleh gaya tarik Mars dan kemudian mengitarinya
 
(Sumber: thesun-nani.blogspot.com)

5)      Jupiter
      Jupiter dikenal dalam bahasa arab sebagai mustari dan dalam bahasa sansakerta disebut wrespati. Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya,volumenya 1.300 kali volume bumi dan  diameter sekitar 142.600 km, Jika kita bayangkan Yupiter sebagai wadah, maka ia mampu menampung sebanyak 1310 planet seukuran Bumi. Tetapi tidak sebanding dengan besarnya, berat Yupiter hanya dua setengah kali Bumi. Sebagai planet yang terbesar, Jupiter memiliki massa kira-kira sebesar 2 per 3 dalam seluruh massa dalam tata surya kita di luar matahari, atau kira-kira 320 klai lebih besar dari massa bumi kita. Jupiter memiliki kepadatan yang relatif kecil, yaitu kurang dari kepadatan air dan berat jenisnya lebih kecil dari berat jenis air. Daya tarik grafitasi Jupiter 2,65 kali daya tarik bumi. Jadi, jika massa anda sekarang 50 kg, di Jupiter massa anda akan menjadi 2,65 kali, yaitu lebih dari 130 kg.            Jupiter dapat dilihat dengan mudah karena dua sebab utama, yaitu karena Jupiter memiliki ukuran yang sangat besar an planet tersebut memantulkan lebih dari 70 persen cahaya matahari yang jatuh di atas permukaannya permukaannya hanya berupa gas yang tersusun atas hidrogen dan helium serta senyawa metana dan amoniak yang lebih banyak. Zat-zat ini bersifat racun dan dapat mematilemaskan makhluk hidup. Temperatur permukaannya mencapai –150oC.
      Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 778 juta km, berotasi pada sumbunya dengan sangat cepat yakni sekitar 9 jam 50 menit. Jupiter berevolusi diantara orbit mars dan orbit saturnus pada jarak rata-rata hampir 779.000.000 km  dari matahari, jarak yang sangat jauh menyebabkan Jupiter memerlukan waktu untuk  revolusinya sekitar 11,9 tahun. Jupiter memiliki sebuah cincin, yang terdiri atas debu yang sangat tipis. Cincin ini ditemukan oleh pesawat antariksa Voyager I dari USA. Voyager I menunjukan bahwa Jupiter dikelilingi oleh suatu cincin. Kira-kira 48.000 km diatas puncak Jovian, cincin itu tebalnya 30 km dan lebarnya 9.000 km dan kelihatan tak nyata dari bumi. Planet Jupiter mempunyai satelit alam yang jumlahnya paling banyak yaitu sekitar 16satelit, di antaranya terdapat beberapa satelit yang ukurannya besar yaitu Ganimedes, Calisto, Galilea, Io dan Europa juga Amaltea, Himalia, Elara, Pasifae, Sinope, Lisitea, Karme, Ananke, Leda, Thebe, Adrastea, dan Metis.
      Hal yang cukup menarik dari keberadaan planet Yupiter adalah adanya bercak merah di sekitar ekuator planet ini, yang berdasarkan perhitungan para ahli astronomi memiliki ukuran sekitar 50.000 kilometer. Lokasi bercak ini senantiasa berubah-ubah. Berdasarkan hasil pengamatan, ternyata bercak tersebut merupakan badai topan yang sangat hebat di atas atmosfer Yupiter dengan kecepatan putaran sangat tinggi.



6)      Saturnus
      Saternus dalam bahasa arab disebut Zahal dan dalam bahasa sansakerta disebut Syaniscara. Saturnus merupakan salah satu planet yang mempunyai keindahan system cincin yang melingkarinya. System Saturnus tidak hanya meliputi planet dan cincinnya, tetapi termasuk 18 satelit yang dimilikinya. Cassini, yang merupakan ahli astronomi pertama yang mengetahui bahwa di saturnus lebih dari satu cincin, juga merupakan ahli astronomi pertama yang mengemukakan teori mengenai susunan cincin saturnus.
      Saturnus merupakan planet terbesar ke dua setelah Jupiter, yang besarnya sembilan kali planet Bumi diameternya sekitar 120.200 km, revolusinya sekitar 29,5 tahun dan periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit .Planet ini mempunyai sifat seperti Yupiter, keduanya berputar begitu cepat sehingga dianggap sebagai planet yang paling berangin. Kecepatan anginnya lebih dari 10 kecepatan angin Hurricane di Bumi.. Jarak rata-rata Saturnus dari matahari 1.428.000.000 km, atau sekitar 9 setengah kali jarak bumi dari matahari. Volumenya hampir 750 kali volume bumi, luas daerah permukaannya lebih dari 80 kali daerah permukaan bola bumi. Kepadatan Sarturnus sangat rendah hanya sekitar satu per empat kepadatan air, jauh lebih rendah dari kepadatan planet lain. Terdapat suatu sabuk putih lebar yang amat cemerlang di sekitar ekuator Saturnus. Kedua kutubnya tertutup warna hijau kusam. Spektroskop mengungkapkan adanya atmosfer yang tebal sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan amoniak . Temperatur permukaannya –180oC.

(Sumber: thesun-nani.blogspot.com)
      Planet ini mempunyai lebih dari 1000 cincin yang melingkarinya, yaitu berasal dari satelit yang meledak kemudian berubah menjadi abu. Cincin saturnus terbagi menjadi tiga bagian cincin yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu: Cincin Luar (diameter 273.600 km) dan tebalnya 16.000 km, Cincin Tengah (diameter 152.000 km) dan tebalnya 36.000 km dan Cincin Dalam (diameter 160.000 km). dan tebalnya 16.000 km. Antara Cincin Dalam dengan permukaan Saturnus dipisahkan oleh ruang kosong terdiri uap air yang membeku berjarak sekitar 11.265 km dan disebut celah casini. Cincin-cincin besar Saturnus, mulai dari yang paling luar sampai yang paling dalam, ditunjukan dengan huruf E,F,A,C dan D
a)    Cincin A merupakan cincin tercerah nomor 2. Lebarnya 16.000 km dan diameter luarnya 273.000 km. mungkin tebalnya tidak lebih dari 100 km. di dalam cincin inilah timbul divisi Encke yang sempit, yang terdiri atas bermacam-macam cincin kecil.
b)   Cincin B merupakan cincin yang tercerah. Lebarnya 26.000 km dan diameter luarnya 235.000 km. penelaahan Voyager menunjukan bahwa cincin B terdiri atas barangkali 300 cincin kecil, masing-masing mungkin tersusun dari 20 sampai 50 cincin lebih kecil.
c)    Cincin C adalah cincin krep atau cincin kain kasa. Cincin ini dipisahkan dari cincin B dengan jarak hanya sekitar 1.600 km. lebarnya 18.500 km dan diameter luarnya 196.000 km
d)   Cincin D adalah yang tersuram dari seliruh cincin yang ada di saturnus. Cincin ini adalah perluasan dari permukaan Saturnus ke tepi dalam cincin C.
 Planet Saturnus mempunyai satelit alam berjumlah sekitar 18 satelit, diantaranya Titan, Rhea, Thetys, dan Dione.  Titan, bulan terbesar di antara 18 bulan Saturnus, merupakan satu-satunya bulan di tata surya yang memiliki atmosfer. Namun, belum ada bukti kehidupan di bulan ini. Suhu permukaan Titan kira-kira –178oC, membuat air tetap beku. Kehidupan mungkin akan ditemukan di dalam laut karena suhunya lebih tinggi.
7)      Uranus
      Suatu malam pada tanggal 13 Maret 1781, Herschel mengamati bintang –bintang dalam rasi bintang Gemini dengan sebuah teleskop reflektor 18 cm yang baru dibuatnya. Tiba- tiba ia melihat sebuah bintang yang berbentuk seperti cakram dan berubah posisinya diantara bintang-bintang. Herschel menyimpulkan bahwa bintang bergerak tersebut adalah komet. Selanjutnya para ahli astronomi mengamati bintang tersebut dengan cermat, dan menyimpulkan bahwa benda langit yang baru tersebut adalah sebuah planet, dan menyebutkan Herschel sebagai penenmumnya. Pada awalnya Herschel memberi nama planet baru itu Georgium Sidus (bintang George). Seorang ahli astronomi Jerman Johann Elert Bode mengusulkan, bahwa planer-planet lain diberi nama dari nama dewa-dewa kuno, akhirnya planet tersebut diberi nama Uranus. Temperatur permukaannya mencapai –210.
      Planet inipun merupakan planet raksasa yang sebagian besar massanya berupa gas. Jarak rata-rata Uranus dari matahari adalah 2.870.000.000 km dan mengelilingi matahari dalam satu kali lintasan selama 84,01 Tahun. Uranus mempunyai diameter 50.100 km pada ekuator, hampir empat kali lipat diameter bumi. Uranus mengelilingi matahari dalam satu kali lintasan  (Periode revolusinya) sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit. Berbeda dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada planet ini searah dengan arah datangnya sinar matahari/ memiliki poros yang sejajar denga orbitnya, sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah matahari, hal itu menyebabkan kutubnya lebih panas dari sisi lainnya.
      Bukan hanya itu, rotasinya yang berlawanan dengan arah rotasi Bumi membuat salah satu sisinya seperti sebuah gasing yang rebah. Masa revolusi Saturnus sekitar 84 tahun dan masa rotasinya sekitar 11 jam. Akibatnya satu sisi planet terus-menerus mengalami siang selama 42 tahun, sedangkan sisi yang lain terus-menerus mengalami malam selama 42 tahun.
      Atmosfernya dipenuhi hidrogen, helium dan metana. Di luar batas atmosfer, Planet Uranus terdapat lima satelit alam yang mengelilinginya dalam bidang datar equator planet yaitu Oberon, Tirtania, Umbriel, Ariel, dan Miranda. Pada tahun 1977 para ahli menemukan 5 buah cincin, dan sekaranng telah ditemukan ada 15 buah cincin yang mengelilingi planet ini. Kelima belas cincin itu tipis dan sempit berukuran antar 9 sampai 100 km dan berwarna gelap, terdiri atas partikel-partikel gas. Uranus hampir-hampir tidak dapat dilihat dengan mata telanjang pada malam hari tanpa bulan. Melalui teleskop, planet itu kalihatan sebagai cakram yang berwarna hijau laut

8)      Neptunus
      Kondisi di Neptunus tidak berbeda jauh dari Uranus, terdiri atas gas. Ukuran Neptunus juga besar, meskipun tidak sebesar Yupiter. Jika diumpamakan wadah kosong, Neptunus mampu menampung 60 planet seukuran Bumi. Neptunus merupakan planet superior dengan diameter 48.600 kmpada ekuator, letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 4.497 juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8 tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar 15 jam 48 menit. Kepadatan Neptunus kira-kira seperdua dari kepadatan bumi. Seperti Uranus, Neptunus berbentuk sebuah cakram kehijau-hijauan, yang tidak terlihat oleh mata telanjang, tetapi cukup jelas bila dilihat melalui sebuah teleskop.
      Atmosfer Neptunus dipenuhi oleh hidrogen, helium, metana, dan amoniak yang lebih padat dibandingkan dengan Jupiter dan Saturnus. Suhu maksimum pada permukaan neptunus sekitar -220oC. Neptunus berwarna biru akibat atmosfernya menyerap warna merah sinar matahari dan memantulkan warna biru. Neptunus memiliki delapan satelit alam yang beredar mengelilinginya. Dua diantaranya sudah diketahui yaitu, yaitu Triton dan Nereid.
      Planet Neptunus mempunyai dua cincin utama dan dua cincin redup di bagian dalam yang mempunyai lebar sekitar 15 km. triton pertamakali dilihat oleh ahli astronomi Inggris bernama William Lassel, beberapa minggu setelah penemuan planet Neptunus. Triton berputar disekeliling Neptunus dari timur ke barat. Ini merupakan gerak mundur, berlawanan arah dengan rotasi Neptunus. Neroid (1949 ditemukan Kuiper), Nereid jauh lebih kecil dari pada Triton dan berjarak sangat jauh dari Neptunus, gerakannya langsung dari barat ke timur Sejak tahun 1984, para ahli telah menduga bahwa Neptunus mempunyai cincin. Dugaan ini terbukti setelah pesawat angkasa Voyager 2 berhasil mendekati Neptunus dan memastikan bahwa Neptunus memiliki paling tidak tiga lapis cincin.

Anjayani, Eni.& Tri, Haryanto. 2009. Georafi untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Endarto, Danang., Sarwono.& Singgih Pribadi. 2009. Geografi 1:Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Waluya, Bagja.2009.Memahami Geografi 1 SMA/MA: untuk kelas X, semester 1 dan 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Rahayu, Saptani., Eni, Wiji lestari & Maryadi. 2009. Nuansa Geografi 1: Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Sulistyanto, Iwan Gatot. 2009. Geografi 1: untuk sekolah mengengah atas atau madrasah aliyah Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Utoyo, Bambang. 2009. Geografi 1. Membuka cakrawala dunia: untuk kelas X untuk sekolah mengengah atas atau madrasah aliyah Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Soegimo, Dibyo & Ruswanto. 2009. Geografi: : Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

No comments:

Post a Comment