a.
Planet-planet
(The planets)
Kata
planet berasal dari bahasa Yunani yaitu planetai, yang berarti pengembara.
Hal ini disebabkan kedudukan planet terhadap bintang tidaklah tetap. Planet
adalah benda angkasa yang tidak mempunyai cahaya sendiri, berbentuk bulatan,
dan beredar mengelilingi bintang (Matahari). Sebagian besar planet mempunyai
pengiring atau pengikut yang disebut Satelit yang beredar mengelilingi
planet.
Sebelumnya,
para ahli menetapkan bahwa di dalam tata surya terdapat sembilan planet.
Sembilan planet tersebut berdasarkan urutannya dari matahari yang terdiri atas planet
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan
Pluto. Sejalan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki
manusia, maka berdasarkan Sidang Umum International Astronomical Union (IAU)
ke-26, pada tanggal 25 Agustus 2006 di Praha, ditetapkan delapan planet
dengan mengeluarkan Planet Pluto dari Sistem Tata Surya kita. Sementara itu,
Pluto diturunkan statusnya sebagai kategori planet kerdil bersama-sama dengan Xena
dan Asteroid Ceres.
Keputusan
mengeluarkan Pluto yang sudah menjadi anggota keluarga planet tata surya selama
76 tahun merupakan konsekuensi ditetapkannya definisi baru tentang planet.
Dalam resolusi tersebut, sebuah benda langit bisa disebut planet apabila
memenuhi tiga syarat, yakni
1)
Berada dalam suatu orbit yang mengelilingi matahari.
2)
Mempunyai berat yang cukup untuk gravitasi dirinya dalam
mengatasi tekanan rigid
supaya ia menjadi satu ekuilibrium hidrostatik (bentuk hampir bulat).
3)
Merupakan objek yang dominan dalam orbitnya sendiri.
Dari
kriteria ini, planet Pluto memiliki kelemahan, antara lain ukurannya sangat
kecil dan bentuk orbitnya yang memanjang dan memotong orbit Neptunus, sehingga
dalam perjalanannya mengelilingi matahari, Pluto kadang-kadang lebih dekat
dengan matahari dibandingkan Neptunus.
Selain
itu planet juga mempunyai cici-ciri yaitu:
1)
Cahaya planet merupakan cahaya yang diterima dari mataharai kemudian
dipantulkan kembali, artinya planet tidak mempunyai cahaya sendiri
2)
Planet-planet berkilauan tidak berkelap-kelip seperti halnya bintang sejati
3)
Arah lintasan planet-planet berbentuk elips
4)
arah peredaran planet planet mengelilingi matahari antara satu dengan yang lain
sama
5)
kebanyakan planet-planet memiliki satelit pengiring seperti bulan pada planet
bumi
Planet-planet
yang ada di tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria,
antara lain sebagai berikut.
1)
Berdasarkan massanya (asteroid sebagai pembatas), planet dapat dikelompokan
menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:
a) Planet
dalam (inner planets) adalah planet yang orbitnya di sebelah dalam lintasan
asteroid, yaitu planet Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
b) Planet
luar (outer planets) adalah planet yang orbitnya di sebelah luar lintasan
c) asteroid,
yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
2)
Berdasarkan jaraknya ke matahari (bumi sebagai pembatas), planet dapat
dibedakan atas planet dalam dan planet luar.
a)
Planet dalam (Interior planet), yaitu planet-planet yang jarak
rataratanya ke matahari lebih pendek daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke
Matahari. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang termasuk planet dalam,
adalah Planet Merkurius dan Venus.
Planet Merkurius ataupun Venus mempunyai kecepatan
beredar mengelilingi matahari berbeda-beda, sehingga letak atau kedudukan
planet tersebut bila dilihat dari bumi akan berubah-ubah pula. Sudut yang
dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari dengan suatu planet
disebut elongasi. Besarnya sudut elongasi yang dibentuk oleh garis yang
menghubungkan Bumi-Matahari-Merkurius yaitu
antara 0o-28o, sedangkan sudut elongasi Bumi-matahari-Venus
adalah 0o-50o.
Berdasarkan besarnya sudut elongasi paling besar yang
dapat dicapai oleh planet tersebut, sehingga dapat dihitung lamanya waktu
planet Merkurius dan Venus terlihat dari bumi, yakni Planet Merkurius dapat
terlihat dari bumi paling lama sekitar 28/360× 24 jam = 1 jam 52 menit,
sedangkan Planet Venus dapat terlihat dari bumi paling lama sekitar 50/360 × 24 jam = 3 jam 20 menit. Elongasi planet
dalam (interior planet) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu elongasi
barat, jika posisi suatu planet berada di sebelah barat matahari dilihat
dari bumi dan elongasi timur, jika posisi suatu planet berada di sebelah
timur matahari dilihat dari bumi. Planet Venus ataupun Merkurius yang berada
pada posisi elongasi barat akan terbit terlebih dahulu di ufuk timur pada saat
matahari masih berada di bawah horizon timur, sehingga planet tersebut terlihat
berkilauan dilihat dari bumi karena sinar matahari yang diterimanya dipantulkan
kembali ke bumi. Oleh karena itu, orang-orang di bumi menyebut Planet Venus
atau Merkurius yang sedang berada pada kedudukan elongasi barat sebagai Bintang
Timur. Sebaliknya apabila planet Merkurius atau Venus sedang berada pada
posisi elongasi Timur, maka-planet-planet itu akan memantulkan cahaya matahari
beberapa saat setelah matahari terbenam di ufuk barat, sehingga akan terlihat
dari bumi sebagai Bintang Senja.
b)
Planet luar (Eksterior planet), yaitu planet-planet yang jarak
rataratanya ke matahari lebih panjang daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke
Matahari. Termasuk ke dalam kelompok planet luar, yaitu Planet Mars, Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Dilihat dari bumi, sudut elongasi kelompok planet luar
berkisar antara 0o -180o. Bila elongasi salah satu planet
mencapai 180o hal ini berarti
planet tersebut sedang
berada dalam kedudukan oposisi, yaitu kedudukan suatu planet berlawanan
arah dengan posisi matahari dilihat dari bumi. Pada saat oposisi, berarti
planet tersebut berada pada jarak paling dekat dengan bumi.
Bila elongasi salah
satu planet mencapai 0o berarti planet tersebut mencapai kedudukan konjungsi,
yaitu suatu kedudukan planet yang berada dalam posisi searah dengan matahari
dilihat dari bumi. Pada saat konjungsi, berarti planet tersebut berada pada
jarak paling jauh dengan bumi.
3)
Berdasarkan ukuran dan komposisi penyusunnya, planet dapat dikelompokan menjadi
dua macam, yaitu sebagai berikut:
a) Planet Teresterial
Planet kebumian (Planet Teresterial) ) adalah planet
yang ukuran dan komposisi penyusunnya mirip dengan Bumi (terra =
bumi; bahasa Latin). Planet-planet ini memiliki gunung, lembah, dan kawah.
Planet Teresterial adalah Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars.
b) Planet Jovian
Planet
Raksasa (Planet Jovian/ mayor planets) adalah planet
yang ukurannya besar dan komposisi penyusunnya mirip Jupiter (Jove =
Jupiter; bahasa Romawi) berupa gas hidrogen dan sebagian besar es. Yaitu
Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Berikut
ini dijelaskan satu persatu mengenai planet-planet sebagai anggota tata surya.
1)
Merkurius
Merkuruius dikenal dalam bahasa arab
sabagai utarid, dalam bahasa sansakerta disebut lintang budha. Merkurius
merupakan planet paling dekat ke matahari, jarak rata-ratanya hanya sekitar
57,8 juta km. Dari planet ini, matahari tampak dua kali lebih besar daripada
kelihatannya dari Bumi sehingga Merkurius terpanggang setiap hari. Akibatnya,
suhu udara pada siang hari sangat panas. Jika dibandingkan dengan tarikan kuat
matahari, medan gravitasinya terlalu lemah untuk menahan gas apa pun, sehingga
Merkurius tidak memiliki atmosfer. Ini berarti tiada perlindungan terhadap
meteor dan komet yang terus berjatuhan di permukaannya dan menimbulkan
kawahkawah. Suhu udara pada siang hari sangat panas (mencapai 400 C), sedangkan
malam hari sangat dingin (mencapai -200C) Perbedaan suhu harian yang sangat
besar disebabkan planet ini tidak mempunyai atmosfer.
Merkurius berukuran paling kecil, garis
tengahnya hanya 4.850 km hampir sama dengan ukuran bulan (diameter 3.476 km).
Planet ini beredar mengelilingi matahari dalam suatu orbit eliptis (lonjong)
dengan periode revolusinya sekitar 88 hari, hal ini berarti satu tahun di
bumi(365hari) sama dengan 4 tahun lebih di merkurius., sedangkan periode
rotasinya sekitar 59 hari. Merkurius terlihat di Bumi sebagai bintang sore pada
waktu sore dan waktu pagi hari tampak sebagai bintang pagi.
2) Venus
Planet venus dikenal
dalam bahasa arab dengan Zuhara dan dalam bahasa sansakerta disebut sita. Venus
merupakan planet yang letaknya paling dekat ke bumi, yaitu sekitar 42 juta km,
sehingga dapat terlihat jelas dari bumi sebagai suatu noktah kecil yang sangat
terang dan berkilauan menyerupai bintang pada pagi atau senja hari. Venus
sering disebut sebagai bintang kejora pada saat Planet Venus berada pada
posisi elongasi barat dan bintang senja pada waktu elongasi timur.
Kecemerlangan planet Venus disebabkan pula oleh adanya atmosfer berupa awan
putih yang menyelubunginya dan berfungsi memantulkan cahaya matahari.
Venus diselubungi atmosfer yang sangat
tebal terdiri atas gas karbondioksida dan sulfat, sehingga pada siang hari
suhunya dapat mencapai 477oC merupakan planet terpanas dalam system tata
surya , sedangkan pada malam hari suhunya tetap tinggi karena panas yang
diterima tertahan atmosfer. Dalam atmosfer Venus, panas terkurung oleh CO di
dalam dan di bawah lapisan awan asam belerang. Sebagian besar sinar matahari
memantul dari lapisan awan luar. Bagian kecil yang diserap oleh permukaan Venus
dipancarkan kembali sebagai panas. Atmosfer CO2 menyerap dan menahan
panas ini sehingga permukaan tetap panas di malam hari. Malam Venus berlangsung
selama empat bulan Bumi karena planet itu berputar sangat lambat dalam selimut
awannya yang berbadai.
Jarak rata-rata Venus ke matahari sekitar
108 juta km Diameter planet Venus
sekitar 12.140 km. massanya kurang lebih 4/5 massa bumi. Kepadatannya kurang
lebih 9/10 kepadatan planet bumi. Periode rotasinya sekitar 244 hari dengan
arah sesuai jarum jam (dari timur ke barat), berbeda dengan benda benda langit
lain yang arah rotasinya berlawanan dengan arah jarun jam (dari barat ke
timur). Sehinnga terlihat dari Venus, matahari terbit di sebelah barat dan
terbenam di sebelah timur, dan periode revolusinya sekitar 225 hari.
(Sumber:
thesun-nani.blogspot.com)
3) Bumi
(The Earth)
Bumi merupakan planet
yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari
sekitar 150 juta km, periode revolusinya sekitar 365,25 hari, dan periode
rotasinya sekitar 23 jam 56 menit dengan arah barat-timur. Planet bumi
mempunyai satu satelit alam yang selalu beredar mengelilingi bumi yaitu Bulan
(The Moon). Diameter Bumi sekitar 12.756 km hampir sama dengan diameter
Planet Venus. Bumi merupakan planet ketiga dalam Tata Surya. Dari sembilan
planet yang dikenal manusia, Planet Bumilah yang banyak dihuni makhluk hidup. Planet
Bumi mempunyai lapisan atmosfer yang di dalamnya banyak mengandung unsur-unsur
kimia yang banyak dibutuhkan oleh makhluk hidup. Jarak bumi dengan matahari
oleh para ahli Astronomi dinamakan satu
satuan Astronomi atau sama dengan 159.000 kilometer (IS·A = 159.000.000
km). Bumi mengelilingi matahari membutuhkan waktu 365 hari 6 jam 9 menit 10
detik, tetapi atas dasar kesepakatan ahli astronomi mengacu pada periode antara
pertemuan matahari dengan bintang Aries, yaitu 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik
atau sama dengan Satu Tahun Tropik. Bumi berputar pada porosnya membutuhkan
waktu 23 jam 56 menit atau sama dengan Satu Hari Bintang. Diameter Bumi sekitar
12.756 km hampir sama dengan diameter Planet Venus. Bumi selalu diikuti Bulan
sebagai satelit bumi selama mengelilingi matahari. Bulan berotasi dan juga
melakukan revolusi mengelilingi Bumi selama 27 hari sampai 29 hari. Peredaran
Bulan mengelilingi Bumi dan sekaligus juga mengelilingi matahari.
(Sumber:
thesun-nani.blogspot.com)
4) Mars
Planet Mars dikenal
dalam bahasa arab sebagai marikh, sedangkan dalam bahasa sansakerta disebut
anggoro. Mars merupakan planet luar (eksterior planet) yang paling dekat ke
bumi. Planet ini tampak sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan sekali
yaitu pada kedudukan oposisi. Sebab saat itu jaraknya hanya sekitar 56 juta km
dari bumi, sehingga merupakan satu-satunya planet yang bagian permukaannya
dapat diamati dari bumi dengan mempergunakan teleskop, sedangkan planet lain
terlalu sulit diamati karena diselubungi oleh gas berupa awan tebal selain
jaraknya yang terlalu jauh. Planet Mars berwarna merah karena tanahnya
mengandung karat besi. Temperatur permukaannya selalu berada di bawah titik
beku, yaitu –23oC. Keadaan
di Mars paling mirip dengan bumi, sehingga memungkinkan terdapatnya kehidupan.
Karena itu, para astronom lebih banyak menghabiskan waktu mempelajari Mars
daripada planet lain. Planet Mars mempunyai sejumlah air dan oksigen demikian
juga pergantian musim, bahkan di sana juga terdapat polar icecaps, yaitu
tudung es kutub yang luasnya tidak selalu tetap. Hal ini menimbulkan dugaan
adanya pergantian musim di sana. Warnanya hijau mendekati kecokelatan sehingga
menunjukkan adanya flora dan daerah gurun. Mars juga memiliki bentuk permukaan
yang mirip dengan planet bumi. Mars mempunyai gunung-gunung tinggi, plato,
gunung berapi raksasa, kawah-kawah, dengan garis tengah berkilo-kilo meter,
daratan luas, lembah, karang curam, punggung bukit bergerigi, jurang yang lebih
dalam dari pada Grand Canyon di AS, dan bukit pasir.
Secara kimiawi, atmosfer Mars sanagt
berbeda dengan udara bumi. Disana hanya terdapat sedikit sekali lapisan
oksigen, nitrogen dan uap air dalam atmosfer. Karbondioksida merupakan gas
utama yang ada di Mars. Hal penting yang menarik dan membingungkan tentang atmosfer
Mars adalah topan debu luar biasa yang secara periodik menyapu seluruh planet
ini.
Jarak rata-rata ke Matahari sekitar 228
juta km, periode revolusinya sekitar 687 hari, sedangkan periode rotasi sekitar
24 jam 37 menit. Diameter planet sekitar setengah dari diameter bumi (6.790
km), diselimuti lapisan atmosfer yang tipis, dengan suhu udara relatif lebih
rendah daripada suhu udara di bumi. Volumenya hanya sekitar satu per tujuh dari
palnet bumi. Perbandinag massa mars dan bumi adalah 11:110 . Perbandingan
kepadatan mars dengan kepadatan bumi 70:100. Jumlah panas yang diterima mars
dari matahari tiap-tiap permukaannya adalah kurang dari setengah yang diterima oleh
bumi. Planet Mars mempunyai dua satelit alam, yakni Phobos(satelit
dalam) dan Deimos(satelit luar).
Kedua satelit ini ditemukan oleh ahli astronom Amerika, Asaph Hall pada tahun
1877. Ia menamainya Phobos (rasa takut) dan Deimos (terror). Kedua satelit itu
bentuknya tidak teratur dan sangat kecil. Phobos, satelit dalam berukuran sekitar 16 sampai 22 km. Deimos, satelit luar berukuran
sekitar 9 sampai 11 km. foto-foto memperlihatkannya sebagai benda gelap penuh
karang, berlubang-lubang dengan kawah, dan menyerupai asteroid. Menurut para
ahli, kedua satelit tersebut berasal dari asteroid yang tertangkap oleh gaya
tarik Mars dan kemudian mengitarinya
(Sumber:
thesun-nani.blogspot.com)
5) Jupiter
Jupiter dikenal dalam
bahasa arab sebagai mustari dan dalam bahasa sansakerta disebut wrespati. Jupiter
merupakan planet terbesar di tata surya,volumenya 1.300 kali volume bumi dan diameter sekitar 142.600 km, Jika kita
bayangkan Yupiter sebagai wadah, maka ia mampu menampung sebanyak 1310 planet
seukuran Bumi. Tetapi tidak sebanding dengan besarnya, berat Yupiter hanya dua
setengah kali Bumi. Sebagai planet yang terbesar, Jupiter memiliki massa
kira-kira sebesar 2 per 3 dalam seluruh massa dalam tata surya kita di luar
matahari, atau kira-kira 320 klai lebih besar dari massa bumi kita. Jupiter
memiliki kepadatan yang relatif kecil, yaitu kurang dari kepadatan air dan
berat jenisnya lebih kecil dari berat jenis air. Daya tarik grafitasi Jupiter
2,65 kali daya tarik bumi. Jadi, jika massa anda sekarang 50 kg, di Jupiter
massa anda akan menjadi 2,65 kali, yaitu lebih dari 130 kg. Jupiter dapat dilihat dengan mudah
karena dua sebab utama, yaitu karena Jupiter memiliki ukuran yang sangat besar
an planet tersebut memantulkan lebih dari 70 persen cahaya matahari yang jatuh
di atas permukaannya permukaannya hanya berupa gas yang tersusun atas hidrogen
dan helium serta senyawa metana dan amoniak yang lebih banyak. Zat-zat ini
bersifat racun dan dapat mematilemaskan makhluk hidup. Temperatur permukaannya
mencapai –150oC.
Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 778
juta km, berotasi pada sumbunya dengan sangat cepat yakni sekitar 9 jam 50
menit. Jupiter berevolusi diantara orbit mars dan orbit saturnus pada jarak
rata-rata hampir 779.000.000 km dari
matahari, jarak yang sangat jauh menyebabkan Jupiter memerlukan waktu untuk revolusinya sekitar 11,9 tahun. Jupiter
memiliki sebuah cincin, yang terdiri atas debu yang sangat tipis. Cincin ini
ditemukan oleh pesawat antariksa Voyager I dari USA. Voyager I menunjukan bahwa
Jupiter dikelilingi oleh suatu cincin. Kira-kira 48.000 km diatas puncak
Jovian, cincin itu tebalnya 30 km dan lebarnya 9.000 km dan kelihatan tak nyata
dari bumi. Planet Jupiter mempunyai satelit alam yang jumlahnya paling banyak
yaitu sekitar 16satelit, di antaranya terdapat beberapa satelit yang ukurannya
besar yaitu Ganimedes, Calisto, Galilea, Io dan Europa juga Amaltea, Himalia,
Elara, Pasifae, Sinope, Lisitea, Karme, Ananke, Leda, Thebe, Adrastea, dan Metis.
Hal yang cukup menarik dari keberadaan
planet Yupiter adalah adanya bercak merah di sekitar ekuator planet ini, yang
berdasarkan perhitungan para ahli astronomi memiliki ukuran sekitar 50.000
kilometer. Lokasi bercak ini senantiasa berubah-ubah. Berdasarkan hasil
pengamatan, ternyata bercak tersebut merupakan badai topan yang sangat hebat di
atas atmosfer Yupiter dengan kecepatan putaran sangat tinggi.
6) Saturnus
Saternus dalam bahasa
arab disebut Zahal dan dalam bahasa sansakerta disebut Syaniscara. Saturnus
merupakan salah satu planet yang mempunyai keindahan system cincin yang
melingkarinya. System Saturnus tidak hanya meliputi planet dan cincinnya,
tetapi termasuk 18 satelit yang dimilikinya. Cassini, yang merupakan ahli
astronomi pertama yang mengetahui bahwa di saturnus lebih dari satu cincin,
juga merupakan ahli astronomi pertama yang mengemukakan teori mengenai susunan
cincin saturnus.
Saturnus merupakan planet terbesar ke dua
setelah Jupiter, yang besarnya sembilan kali planet Bumi diameternya sekitar
120.200 km, revolusinya sekitar 29,5 tahun dan periode rotasinya sekitar 10 jam
14 menit .Planet ini mempunyai sifat seperti Yupiter, keduanya berputar begitu
cepat sehingga dianggap sebagai planet yang paling berangin. Kecepatan anginnya
lebih dari 10 kecepatan angin Hurricane di Bumi.. Jarak rata-rata Saturnus dari
matahari 1.428.000.000 km, atau sekitar 9 setengah kali jarak bumi dari
matahari. Volumenya hampir 750 kali volume bumi, luas daerah permukaannya lebih
dari 80 kali daerah permukaan bola bumi. Kepadatan Sarturnus sangat rendah hanya
sekitar satu per empat kepadatan air, jauh lebih rendah dari kepadatan planet lain.
Terdapat suatu sabuk putih lebar yang amat cemerlang di sekitar ekuator
Saturnus. Kedua kutubnya tertutup warna hijau kusam. Spektroskop mengungkapkan
adanya atmosfer yang tebal sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana,
dan amoniak . Temperatur permukaannya –180oC.
(Sumber:
thesun-nani.blogspot.com)
Planet ini mempunyai lebih dari 1000
cincin yang melingkarinya, yaitu berasal dari satelit yang meledak kemudian
berubah menjadi abu. Cincin saturnus terbagi menjadi tiga bagian cincin yang
arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu: Cincin Luar (diameter
273.600 km) dan tebalnya 16.000 km, Cincin Tengah (diameter 152.000 km)
dan tebalnya 36.000 km dan Cincin Dalam (diameter 160.000 km). dan
tebalnya 16.000 km. Antara Cincin Dalam dengan permukaan Saturnus dipisahkan
oleh ruang kosong terdiri uap air yang membeku berjarak sekitar 11.265 km dan
disebut celah casini. Cincin-cincin besar Saturnus, mulai dari yang
paling luar sampai yang paling dalam, ditunjukan dengan huruf E,F,A,C dan D
a) Cincin
A merupakan cincin tercerah nomor 2. Lebarnya 16.000 km dan diameter luarnya 273.000
km. mungkin tebalnya tidak lebih dari 100 km. di dalam cincin inilah timbul
divisi Encke yang sempit, yang terdiri atas bermacam-macam cincin kecil.
b) Cincin
B merupakan cincin yang tercerah. Lebarnya 26.000 km dan diameter luarnya
235.000 km. penelaahan Voyager menunjukan bahwa cincin B terdiri atas
barangkali 300 cincin kecil, masing-masing mungkin tersusun dari 20 sampai 50
cincin lebih kecil.
c) Cincin
C adalah cincin krep atau cincin kain kasa. Cincin ini dipisahkan dari cincin B
dengan jarak hanya sekitar 1.600 km. lebarnya 18.500 km dan diameter luarnya
196.000 km
d) Cincin
D adalah yang tersuram dari seliruh cincin yang ada di saturnus. Cincin ini
adalah perluasan dari permukaan Saturnus ke tepi dalam cincin C.
Planet Saturnus mempunyai satelit alam
berjumlah sekitar 18 satelit, diantaranya Titan, Rhea, Thetys, dan Dione. Titan, bulan terbesar di antara 18 bulan
Saturnus, merupakan satu-satunya bulan di tata surya yang memiliki atmosfer.
Namun, belum ada bukti kehidupan di bulan ini. Suhu permukaan Titan kira-kira
–178oC, membuat air tetap beku. Kehidupan mungkin akan ditemukan di
dalam laut karena suhunya lebih tinggi.
7) Uranus
Suatu malam pada
tanggal 13 Maret 1781, Herschel mengamati bintang –bintang dalam rasi bintang
Gemini dengan sebuah teleskop reflektor 18 cm yang baru dibuatnya. Tiba- tiba
ia melihat sebuah bintang yang berbentuk seperti cakram dan berubah posisinya
diantara bintang-bintang. Herschel menyimpulkan bahwa bintang bergerak tersebut
adalah komet. Selanjutnya para ahli astronomi mengamati bintang tersebut dengan
cermat, dan menyimpulkan bahwa benda langit yang baru tersebut adalah sebuah
planet, dan menyebutkan Herschel sebagai penenmumnya. Pada awalnya Herschel
memberi nama planet baru itu Georgium
Sidus (bintang George). Seorang ahli astronomi Jerman Johann Elert Bode
mengusulkan, bahwa planer-planet lain diberi nama dari nama dewa-dewa kuno,
akhirnya planet tersebut diberi nama Uranus. Temperatur permukaannya mencapai
–210.
Planet inipun merupakan planet raksasa
yang sebagian besar massanya berupa gas. Jarak rata-rata Uranus dari matahari
adalah 2.870.000.000 km dan mengelilingi matahari dalam satu kali lintasan
selama 84,01 Tahun. Uranus mempunyai diameter 50.100 km pada ekuator, hampir
empat kali lipat diameter bumi. Uranus mengelilingi matahari dalam satu kali
lintasan (Periode revolusinya) sekitar
84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit. Berbeda dengan planet
lainnya, sumbu rotasi pada planet ini searah dengan arah datangnya sinar
matahari/ memiliki poros yang sejajar denga orbitnya, sehingga kutubnya
seringkali menghadap ke arah matahari, hal itu menyebabkan kutubnya lebih panas
dari sisi lainnya.
Bukan hanya itu, rotasinya yang berlawanan
dengan arah rotasi Bumi membuat salah satu sisinya seperti sebuah gasing yang
rebah. Masa revolusi Saturnus sekitar 84 tahun dan masa rotasinya sekitar 11
jam. Akibatnya satu sisi planet terus-menerus mengalami siang selama 42 tahun,
sedangkan sisi yang lain terus-menerus mengalami malam selama 42 tahun.
Atmosfernya dipenuhi hidrogen, helium dan
metana. Di luar batas atmosfer, Planet Uranus terdapat lima satelit alam yang
mengelilinginya dalam bidang datar equator planet yaitu Oberon, Tirtania,
Umbriel, Ariel, dan Miranda. Pada tahun 1977 para ahli menemukan 5 buah cincin,
dan sekaranng telah ditemukan ada 15 buah cincin yang mengelilingi planet ini.
Kelima belas cincin itu tipis dan sempit berukuran antar 9 sampai 100 km dan
berwarna gelap, terdiri atas partikel-partikel gas. Uranus hampir-hampir tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang pada malam hari tanpa bulan. Melalui
teleskop, planet itu kalihatan sebagai cakram yang berwarna hijau laut
8) Neptunus
Kondisi di Neptunus
tidak berbeda jauh dari Uranus, terdiri atas gas. Ukuran Neptunus juga besar, meskipun
tidak sebesar Yupiter. Jika diumpamakan wadah kosong, Neptunus mampu menampung
60 planet seukuran Bumi. Neptunus merupakan planet superior dengan diameter 48.600
kmpada ekuator, letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-rata ke matahari
sekitar 4.497 juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8 tahun, sedangkan
periode rotasinya sekitar 15 jam 48 menit. Kepadatan Neptunus kira-kira
seperdua dari kepadatan bumi. Seperti Uranus, Neptunus berbentuk sebuah cakram
kehijau-hijauan, yang tidak terlihat oleh mata telanjang, tetapi cukup jelas
bila dilihat melalui sebuah teleskop.
Atmosfer Neptunus dipenuhi oleh hidrogen,
helium, metana, dan amoniak yang lebih padat dibandingkan dengan Jupiter dan
Saturnus. Suhu maksimum pada permukaan neptunus sekitar -220oC.
Neptunus berwarna biru akibat atmosfernya menyerap warna merah sinar matahari dan
memantulkan warna biru. Neptunus memiliki delapan satelit alam yang beredar
mengelilinginya. Dua diantaranya sudah diketahui yaitu, yaitu Triton dan
Nereid.
Planet Neptunus mempunyai dua cincin utama
dan dua cincin redup di bagian dalam yang mempunyai lebar sekitar 15 km. triton
pertamakali dilihat oleh ahli astronomi Inggris bernama William Lassel,
beberapa minggu setelah penemuan planet Neptunus. Triton berputar disekeliling
Neptunus dari timur ke barat. Ini merupakan gerak mundur, berlawanan arah
dengan rotasi Neptunus. Neroid (1949 ditemukan Kuiper), Nereid jauh lebih kecil
dari pada Triton dan berjarak sangat jauh dari Neptunus, gerakannya langsung
dari barat ke timur Sejak tahun 1984, para ahli telah menduga bahwa Neptunus
mempunyai cincin. Dugaan ini terbukti setelah pesawat angkasa Voyager 2
berhasil mendekati Neptunus dan memastikan bahwa Neptunus memiliki paling tidak
tiga lapis cincin.
Anjayani,
Eni.& Tri, Haryanto. 2009. Georafi untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Endarto,
Danang., Sarwono.& Singgih Pribadi. 2009. Geografi 1:Untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Waluya,
Bagja.2009.Memahami Geografi 1 SMA/MA: untuk kelas X, semester 1 dan 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Rahayu,
Saptani., Eni, Wiji lestari & Maryadi. 2009. Nuansa Geografi 1: Untuk
SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Sulistyanto,
Iwan Gatot. 2009. Geografi 1: untuk sekolah mengengah atas atau madrasah aliyah
Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Utoyo,
Bambang. 2009. Geografi 1. Membuka cakrawala dunia: untuk kelas X untuk sekolah
mengengah atas atau madrasah aliyah Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Soegimo,
Dibyo & Ruswanto. 2009. Geografi: : Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
No comments:
Post a Comment